Hujan atau Cinta — MERAPIKAN KENANGAN

Barangkali memang sudah semestinya kita berterima kasih pada hujan. Rintik-rintik kenangan yang telah menahan kita untuk tetap di sini, mendengarkan cerita satu sama lain. Kamu bercerita, aku bercerita—dan entah sudah berapa dusta yang aku cipta. Hujan menggenang lubang-lubang jalan. Burung-burung berteduh. Hatiku mengaduh. Bagaimana rasanya terjatuh, terluka, tapi harus terus berpura-pura?

melalui Hujan atau Cinta — MERAPIKAN KENANGAN

Tinggalkan komentar